Memek masih perawan









 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

Foto Ngentot Memek Tante Croot Di Dalam


Foto Ngentot Memek Tante Croot Di Dalam - Tante-tante emang jago kalu urusan ngentot-mengentot, mereka sangat pengalaman dalam urusan sex sehingga siapapun yang ML sama tante pasti akan ketagihan dan akan merasakan klimaks yang luar biasa. Sangking nikmatnya ngentot memek tante bisa-bisa kontol kita croot didalam memek tante. Kalu croot keluar pejuh kita didalam memek tante pasti nikmat dan hangat.
Ngentot Memek Tante Croot Di Dalam


Ngentot Memek Tante Croot Di Dalam

Ngentot Memek Tante Croot Di Dalam 
Ngentot Memek Tante Croot Di Dalam 
Ngentot Memek Tante Croot Di Dalam 
Ngentot Memek Tante Croot Di Dalam 
Ngentot Memek Tante Croot Di Dalam 
Ngentot Memek Tante Croot Di Dalam
 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

Baru Beli Handphone Langsung Tes Foto.in Memek Mulus Jembut Tipis










 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

Puting Imut Cewek Model ABG SMA




 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

Memek Merah Di Masturbasi Pake Jari Tangan





 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

Cerita Panas Ngeseks Daun Mudah

Cerita Panas Ngeseks Daun Mudah - Siang itu suasana di salah satu SMU negeri di Denpasar sangat hiruk-pikuk oleh ramainya pengumuman bagi siswa kelas 3 yang akan mengakhiri hari terakhir mereka di sekolah tercinta. "Cerita Ngentot" Salah seorang gadis yang berbaju abu-abu dengan rambut panjang ikut berjubel diantara kerumunan murid-murid lainnya. "Cerita Dewasa"

Cerita Panas Ngeseks Daun Mudah

Cerita Panas Ngeseks Daun Mudah - Dia bernama Udiyani siswa kelas 3 jurusan pariwisata, dengan tinggi yang 169 cm memudahkan bagi dirinya untuk melihat papan pengumuman, tanpa harus berada di kerumunan terdepan. Udiyani adalah pacarku ketika aku masih bekerja di sebuah travel agent di Bali, sebelum aku pindah ke Lombok untuk menjadi pemain musik di cafe. Dengan senyum kemenangan dia

mendatangi aku yang sedang berdiri tak jauh dari tempat parkir sepeda motor. "Mas Adiet.. Aku lulus..," teriaknya sembari memeluk aku. Yang aku sambut dengan mengulurkan tangan dan mendekapnya erat. "Syukur deh.. Sayang kamu bisa lulus" ujarku ikut gembira. Sesuai rencana sebelum acara pengumuman, Udiyani mengajaku ke Kintamani apabila dia lulus. Sebagai ungkapan kegembiraannya atas berhasilnya dia menyelesaikan masa SMU dengan baik. Tanpa menunggu

waktu lagi aku dan Udiyani berangkat ke Kintamani, yang kebetulan siang itu udaranya cukup segar dan memang sebagai lokasi wisata yang menawarkan pemandangan alam pegunungannya, Kintamani selalu sejuk, apalagi menjelang senja dinginnya sampai menusuk tulang. Dengan mengendarai motor, aku menjalankannya tanpa perlu terburu- buru, karena aku nggak mau melewatkan saat-saat terindah berdua terlewatkan begitu saja. Tangan Udiyani memeluk pinggangku erat, sesekali dia mencumbu belakang telingaku mesra. Tanpa terasa penisku yang berlapiskan celana jeans biru kesukaanku

bergerak pelan, menandakan gejolak kelakianku mulai tergoda dengan adanya cumbuan- cumbuan Udiyani yang lembut. Perjalanan ke Kintamani melewati jalan yang berkelok-kelok, dikanan jalan ada pemandangan danau bedugul yang sangat indah dengan airnya yang jernih, tapi sayang sore itu udaranya agak berkabut, sehingga mengganggu jarak pandang kita. Aku dan Udiyani memutuskan untuk berhenti sesaat, sambil menikmati udara sore itu di Sebuah cafe kecil di tepian jalan yang pemandangannya langsung menghadap ke Danau Bedugul. Sambil memesan minuman hangat, aku mengeluarkan sebatang rokok kesukaanku dan menyalakannya sesaat, sebelum aku menghisapnya dalam- dalam. Aku dan Udiyani Duduk memilih duduk di tempat yang agak ke pojok, karena

kebetulan juga tempatnya cukup menguntungkan buat menikmati pemandangan ke Danau. Setelah menunggu beberapa saat minuman pesanan kita pun datang. Tanpa menunggu beberapa saat, sebelum pelayan pergi Udiyani sudah terlebih dulu meminumnya hal ini di karenakan udara pegunungan yang berkabut sudah mulai terasa menusuk tulang belulang. Dengan lembut aku memeluk Udiyani yang

nampaknya mulai kedinginan. "Kamu kedinginan sayang?" Tanyaku "Iyah nih Mas.." katanya pelan. Sambil memeluk Udiyani aku membisikan kata-kata mesra. "Adiet hangatkan yah sayang..!" kataku lembut di belakang telinga. Udiyani hanya tersenyum manis, tanpa berkomentar sambil mengedipkan matanya tanda setuju. Udara sepertinya sangat mendukung sekali sehingga aku dan Udiyani semakin rapat berpelukan. Ketika ada keheningan sesaat diantara obrolan kita, tak pernah aku melewatkan untuk mengecup bibir Udiyani yang ranum tanpa terpoles lisptick. "Ohh.. Mas.." desahnya ketika kecupan lembutku mengantarkannya melambung. Kemesraan kita di cafe tak berlangsung lama, dikarenakan hari mulai menjelang senja. Setelah membayar minuman yang kita pesan, aku

menggandeng tangan Udiyani dengan mesra untuk meninggalkan cafe dan mencari penginapan di sekitar Kintamani yang memang sudah dekat dari cafe tersebut. Tak lama berselang aku menemukan sebuah hotel yang tempatnya begitu cocok menurut kita berdua. Di Hotel itu tersedia restaurant yang pada malam harinya menyajikan acara live accustic musik. Sengaja aku memilih Hotel yang ada

fasilitasnya seperti itu, karena aku juga pemain musik di cafe yang posisiku di band pemegang rythm sekaligus vokal. Setelah urusan dengan resepsionist selesai, aku mengajak Udiyani berjalan ke arah kamar. Kamar kami sangat romantis, di depan ada taman dan pancuran air kecil dari sumber mata air sekitar Kintamani dan ada tempat duduknya yang di hiasi lampu temaram. Di dalam kamar aku langsung rebahan di tempat tidur, karena perjalanan kita dari denpasar sedikit melelahkan membuat pegal-pegal di persendian. "Mas.. Aku mau mandi dulu yah," katanya. "Ntar keburu kedinginan,

sekarang aja mulai terasa nih udaranya," sahutnya lagi. "Kalau begitu kita sekalian aja mandi bareng," godaku. "Boleh.. Siapa takut.." tantangnya kemudian. Dengan berlari kecil aku mengejar Udiyani yang sudah sampai di depan kamar mandi. Sesampainya di dalam kamar mandi, aku langsung membuka kaosku dan hanya mengenakan celana pendek. "Sayang.. Ini kan hari bahagia kamu setelah kamu lulus" kataku kemudian. "iya aku tahu itu.. Lantas kenapa sayang?"tanya Udiyani mesra. "Aku ingin memanjakan kamu dengan cara memandikan kamu mulai dari menggosok seluruh tubuh kamu, menyabuninya dan menyirami dengan shower," kataku lagi. "Muachh.." seketika
Udiyani mengecup bibirku lembut. "Makasih sayang.. Kamu sudah manjain aku," sahutnya lagi.

Dengan lembut aku mulai membuka seragam SMU Udiyani yang masih dikenakan saat itu. Di mulai dari hemnya aku buka kancing atasnya secara perlahan, sambil aku memandangi wajahnya yang manis serta dengan senyumnya yang penuh pesona. Setelah kancing kedua aku buka, maka terpampanglah keindahan bukit payudaranya yang berukuran 36b itu mencuat keluar kontras dengan branya yang berwarna hitam. Aku menyelesaikannya dengan kancing terakhir, sembari aku

mengecup kecil bukit payudaranya yang lembut. Tinggallah rok abu-abunya yang belum aku sentuh. Sesaat aku mengecup kembali bibirnya yang menantang dengan sorot matanya yang pasrah. Kembali dengan perlahan aku membuka rok Udiyani, yang aku awali dengan menurunkan ziper di belakangnya. "Srett.." bunyi ziper roknya ketika aku turunkan. Dengan sekali rengkuh, terlepaslah rok Udiyani menyentuh lantai. Udiyani saat itu mengenakan CD warna hitam juga, yang dikombinasikan renda di pinggir dan di bagian tengahnya, sehingga terpampanglah dengan

transparan rerumputan hitam lebat melalui renda Cdnya. Dengan kedua tangan aku melanjutkam menurunkan CD hitamnya dan terpampanglah pemandangan yang membuat aku menelan ludah beberapa saat dan membuat kelakianku tergoda. Celana pendek yang aku kenakan telah menonjol sebelum aku melucuti pakaiannya, ditambah lagi sekarang dia sudah telanjang bulat di depanku. Dengan lembut aku mulai menyiramkan air dari shower ke seluruh tubuhnya. Yang aku lanjutkan dengan mulai menyabuni punggungnya, pinggulnya yang bahenol, serta betisnya yang jenjang. Yang membuat Udiyani menggelinjang pelan. "Ohh.. Mas.." desahnya pelan. Setelah bagian belakang selesai aku sabuni, tinggallah bagian depan yang membuat kelakianku semakin menggelegak.

Aku mulai menggosok bagian lehernya terlebih dahulu, karena aku tahu, bagian ini merupakan bagian yang cukup sensitif di samping bagian sensitif yang lainnya yang ada di tubuh Udiyani. Perlahan tanganku mulai meraba sedikit demi sedikit leher jenjang nan mulus miliknya, dengan telapak tanganku yang penuh dengan busa sabun. Terkadang terdengar desahan lembut Udiyani yang menikmati setiap gerakan tanganku yang menelusuri permukaan kulit halusnya. "Ohh.. Mas," desahnya lembut. Kemudian tanganku bergerak turun ke arah dadanya yang membusung dan licin sembari kembali menuangkan sabun cair di sekitar payudaranya sekaligus ke putingnya yang mulai menonjol keras. Sengaja gerakan tanganku di dadanya sedikit melambat, hal ini aku lakukan

sekaligus menyabuni dan merangsang payudaranya secara lembut. Kembali desahan lembut terdengar olehku. "Ohh.. Mas.. Teruskan"desahnya dengan mata terpejam. Setelah cukup bermain di bagian dadanya, kembali tanganku bergerak turun ke arah perutnya yang datar yang hanya beberapa saat lamanya. Dan berakhir di daerah yang berbulu lebat nan hitam, tapi tertata dengan rapi menyerupai bentuk CD. Aku menuangkan sedikit shampoo ke tanganku, kemudian aku lanjutkan dengan menggosok bukit vaginanya dengan lembut. Sesekali tanganku menyentuh clitorisnya lembut yang menimbulkan sensasi tersendiri buat Udiyani. "Ssshshshshsh.." desisnya pelan. Tak lama aku

lanjutkan untuk menggosok untuk lebih ke bawah lagi yaitu di bagian pangkal pahanya yang mulus dan aku menyelesaikan tugas terakhir memandikannya di bagian betisnya yang bak bulir padi itu. Setelah semua bagian tubuh Udiyani penuh dengan busa sabun, kembali aku menyiraminya dengan gagang shower ke seluruh permukaan tubunya untuk tahap akhir, sebelum aku mencumbu tubuhnya. "Thanks ya.. Mas.. sudah di manjain," katanya pelan. "Dengan senang hati kok sayang.. Aku lakukan buat kamu," jawabku mesra. Kemudian aku memeluk tubuh Udiyani mesra, sembari membimbingya untuk duduk di pinggiran bathtub. Dan selanjutnya aku nyalakan kran airnya. Sembari menunggu airnya penuh, aku jongkok di depannya yang lagi duduk sembari menaikkan salah satu kakinya di

pinggiran bathtub. Lidahku mencumbu seluruh permukaan kakinya yang kemudian aku lanjutkan dengan menghisap lembut jemari kakinya yang lentik dan wangi itu. Udiyani terpejam menerima perlakuanku yang begitu lembut, sehingga melambungkan nafsunya yang memang sudah sangat terangsang sejak awal. Lidahku begerak naik menelusuri betisnya yang jenjang dan berakhir di pahanya yang mulus. Gerakan lidahku semakin liar namun lembut, setelah sampai di pangkal pahanya. Aku menjulurkan lidahku kembali ke arah lekukan pangkal pahanya dan hal ini

berpengaruh sekali untuk tubuh Udiyani menerima rangsangan dariku. Dengan kedua tanganku aku mulai menyibak vaginanya yang aromanya khas sekali, dan kemudian aku julurkan lidahku yang basah ke permukaan clitorisnya yang mulai menonjol pelan. Kembali tubuh Udiyani mengelinjang pelan penuh kenikmatan menerima perlakuan ini. "Hekk.. Sshh.. Mas," desahnya tak teratur. Aku tahu kalau Udiyani begitu menikmati dan suaranya parau namun terdengar cukup sensual.

Selanjutnya dengan gerakan mantap aku julurkan lidaku menerobos liang vaginanya yang mulai basah oleh lendir kenikmatan yang keluar dari vaginanya. Tiba-tiba gerakan tangan Udiyani begitu cepat merengkuh belakang kepalaku dan menariknya untuk lebih dalam ke permukaan vaginanya. "Ohh.. Mas.. Aku mau keluar," teriaknya kecil. Tanpa berhenti gerakan lidahku terus menerobos semakin ke dalam dan ini menimbulkan sensasi yang lebih hebat untuknya dan di akhiri dengan teriakannya yang panjang. "Ohh.. Mass.." Udiyani mendesah lembut. Setelah mencapai orgasmenya yang kesekian kalinya, aku memberikan kesempatan buatnya untuk istirahat sejenak,

 sambil aku berdiri menutup kran air yang ternyata sudah penuh. Kemudian aku berjalan ke pinggiran bathtub dan duduk disamping Udiyani untuk mencumbunya kembali. Perlahan tubuh Udiyani merosot ke bawah ke arah selangkanganku dan dengan gerakan lembut mulutnya melahap ujung penisku yang memang sudah sangat keras dari permainan awal. Lidahnya bermain dengan perpaduan hisapan dan liukan ujungnya di rongga mulut miliknya yang mungil. Aku mendesah lembut menerima perlakuannya ini. "Ohh.. Sayang.. Enak sekali," desahku dengan nafas tertahan. Selanjutnya dengan lembut aku angkat tubuhnya dan memeluk pinggangnya untuk membelakangiku. Dengan lembut tanganku meremas payudaranya dari belakang dan menarik tubuhnya untuk mengambil posisi duduk. Udiyani melebarkan kakinya sembari jemari tangannya yang lentik memegang batang penisku dan

mengarahkannya tepat di lubang vaginanya yang sudah basah oleh lendir. Perlahan Udiyani menurunkan pinggulnya secara lembut, maka melesaklah seluruh batang penisku yang sudah mencapai ereksi maksimal. "Ohh.. Shhss," desah kami berbarengan. Setelah penisku menembus bagian dalam vaginanya. Tanganku kembali meremas kedua payudaranya dari belakang dan lidahku menjilati punggungnya yang penuh dengan butir-butir air. Jemari tanganku yang kiri memilin ujung putingnya yang keras dan ini membuat bibirnya mendesah pelan. "Ssshh.." desahnya penuh erotis. Sementara tangan kananku menarik wajahnya mendekat ke wajahku. Aku mengulum bibirnya yang masih terbuka menahan nikmat dengan lembut. Udiyani tak tinggal diam dengan menggerakkan pinggulnya memutar seirama dengan gerakan pinggulku yang menghujam vaginanya lebih dalam.
Desahan dan teriakan kecil diantara percintaan kami sesekali terdengar. Dan ini menimbulkan kesan erotis tersendiri buat kita. Setelah beberapa saat lamanya adegan ini berlangsung. Tiba-tiba tubuh Udiyani bergetar dan semakin cepat gerakan pinggulnya. "Mas.. Aku mau keluar," teriaknya. "Kita keluarkan bersama sayang.." sahutku "Aku juga mau keluar nih," timpalku lagi. Kembali tanganku menarik wajahnya dan mengulum bibirnya dengan lembut. Dan tanganku satunya memilin ujung puting payudaranya. Dengan erat aku memeluk tubuhnya begitu aku merasakan cairan hangat

menyirami batang penisku. Dan tak berlangsung lama penisku juga menyemburkan sperma ke dalam rongga vaginanya. "ohh.. Mass.. Aku keluar," teriaknya bergetar. "Aku juga.. Sayangg.."

dengan nafas tak teratur. Masih dengan posisi aku memeluk tubuhnya dari belakang aku mengulum bibirnya kembali sampai tetes terakhir spermaku dan di akhiri dengan mengecilnya penisku di dalam vagina Udiayani. Percintaanku dan Udiyani berlangsung kembali setelah acara makan malam di cafe yang malam itu pengunjungnya cukup ramai. Selama makan malam berlangsung aku memilih meja yang meghadap langsung ke panggung dan ada di deretan tengah agak di ujung. Di atas meja aku nyalakan sebatang lilin untuk menemani makan malam kami. Malam itu semakin berkesan buat Udiyani, karena aku menyumbangkan sebuah lagu karanganku di acara live musik di cafe tersebut untuk dirinya yang sengaja khusus buat dirinya. Begitulah kisah cintaku yang sampai saat ini aku masih menyimpanya di dalam hati sebagai kenangan yang manis di dalam hidupku. TAMAT
 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

Cerita Panas Anak SMA | Cerita Sex Hot

Cerita Panas Anak SMA - Sejak aku duduk di bangku SMA, aku selalu meraih ranking pertama dalam tiap semester, sikapku agak pendiam dan pemalu karena waktu itu mungkin diantara seluruh murid akulah yang termiskin, Walau demikian tidak sedikit teman sekelasku yang wanita mendekatiku, yah mungkin untuk sekedar nyontek kalau ulangan, diantara sekian banyak cewek, ada yang sangat menarik perhatianku, namanya Jenny, julukannya TOGE PASAR (TOket GEde PAntat beSAR).

http://goyang-perawan.blogspot.com/2012/09/cerita-panas-anak-sma.html


Cerita Panas Anak SMA - Kulitnya putih bersih, Rambutnya dipotong cepak seperti lelaki, selalu di jelly sehingga kelihatan basah dan seolah memamerkan lehernya yang jenjang dan mulus putih, bibirnya pun selalu diberi lipgloss, bodynya luar biasa seksi, lelaki manapun pasti akan tergiur dengannya, apalagi tiap sekolah selalu memakai rok diatas lutut, praktis Jenny menjadi idola di sekolahku, Pria bagaikan semut yang berebut gula, namun aku tak tahu Jenny malah sering mendekatiku yang secara fisik, materi dan lain-lain yang aku punya, jauh dibawah teman-teman priaku, mungkin hanya sedikit kecerdasan yang jadi andalanku.

Memang keakrabanku dengan Jenny kian hari kian erat, aku sering kerumahnya membantu menjelaskan pelajaran-pelajaran dari sekolah, Nah waktu di rumahnya Jenny selalu mengenakan kaos tanpa lengan dan celana pendek, Sehingga saat itu aku yang belum pernah tahu arti seks dan sedang dalam gairah yang tinggi, dibuatnya ngaceng terus, apalagi kalau pas nerangin pelajaran kadang kulitnya yang halus bersentuhan, Senjataku pasti langsung meronta-ronta didalam celanaku.

Pernah waktu itu aku datang dia masih tiduran dikamarnya, aku yang sudah akrab dengan keluarganya langsung saja masuk ke kamarnya, dan pemandangan indah yang tidak pernah aku lupakan seumur hidupku, saat itulah aku pertama kali melihat paha mulus seorang wanita sampai pangkalnya, bulu ketiaknya sangat hitam dan lebat, karena posisinya waktu tidur itu hanya mengenakan celana dalam dan BH saja, Buah dadanya yang besar menyembul sebagian karena BH-nya tidak mampu menutupi seluruhnya, kakiku sampai gemetar menyaksikannya, Senjataku terasa mau memuncratkan sesuatu, sayang waktu itu imanku masih kuat, aku bergegas menutup kamarnya, dan berlari ke kamar mandi, aku langsung mengeluarkan senjataku yang kaku dan mengocoknya sambil membayangkan Jenny, tak lebih dari 5 menit, spermaku muncrat mengotori sebagian dinding kamar mandi.

Dari cerita-cerita Jenny, akhirnya aku tahu bahwa saat ini dia sudah punya pacar yang sudah sangat mapan, mobil punya, rumah punya, kerjanya sebagai manajer, hubungannyapun sudah termasuk serius, namun sayang ketika aku Tanya arti serius, Jenny tidak menjawab, malah mengatakan, aku masih kecil dan belum tahu apa-apa! Memang sih saat itu aku belum tahu apa-apa tentang seks, namun dari bacaan stensilan, juga film-film BF yang aku tonton, aku merasa sudah mahir dalam teori.

Keakrabanku makin erat kala Jenny memintaku memberikan les privat kepada adiknya yang masih SMP, namanya Elrika, Tipe-tipe orangnya sama dengan Jenny, hanya bodynya agak kurus. Jadi setiap pagi sebelum sekolah, aku harus memberikan private kepada adiknya, memang khusus matematika dan fisika, Elrika tergolong lemah, namun berkat kesabaran dan teknik mengajarku yang baik, aku berhasil membuat Elrika menyukai pelajaran fisika dan matematika, bahkan nilai-nilainya setelah aku pegang menjadi sangat baik.

Pagi itu, Kalau tidak salah hari Sabtu, seperti biasa aku memberikan privat kepada Elrika, Namun kali ini Jenny tidak ada, Mungkin sedang jalan-jalan dengan cowoknya, karena setahuku cowoknya Jenny libur kerja hari sabtu, memang cowoknya Jenny baik sekali, orangnya royal, meskipun agak pendek, tapi penampilannya selalu rapi.

Pagi itu ternyata jadwal pelajaran Biologi yang membahas tentang alat reproduksi pria dan wanita, Aku agak grogi juga neranginnya, apalagi Elrika selalu tersenyum nakal seolah menggodaku, wajahnya yang lebih manis dari Jenny memerah saat aku terangkan bahwa Penis adalah bagian vital tubuh pria yang berperan dalam memperoleh bayi, pada wanita disebut vagina. Tau bahwa aku grogi Elrika malah menggodaku.

“Kak, Rika belum pernah liat penis, Rika boleh lihat tidak?”

Aku tak bisa bayangkan betapa mukaku saat itu malu, namun tercampur dengan nafsu, Membayangkan itu penisku langsung saja berontak dalam celanaku, namun aku berusaha tenang.

“Memang Rika mau lihat penis siapa?” tanyaku.
“Penis kakak saja, kan kakak yang ngajarin Rika?”
“Berani juga nih anak!” pikirku, Aku yang sudah nekatpun tak kalah berani, kuusir perasaan malu dalam diriku.
“Kalau mau lihat di kamar mandi sekarang!” sahutku.
“Ah disini saja” jawab Rika manja.
“Nanti kalau ketahuan mama kamu gimana?”
“Biar saja, kan Rika lagi belajar!”

Aku sempat bingung dan ragu, Apakah Rika polos? Atau ingin menggodaku? Akhirnya dengan ragu-ragu aku keluarkan penisku yang sudah tegang dari celanaku.

“Nih, lihat baik-baik” kataku.

Rika mendongakkan kepalanya untuk melihat lebih jelas bentuk penisku, mungkin pandangannya terhalang oleh meja dihadapannya, Aku berdebar-debar menanti kelanjutannya..

“Kok lain ya sama anak kecil?”
“Rika boleh pegang, Kak?”

Aku hanya mengangguk, Elrika berdiri mendekatiku dan langsung menggenggam senjataku, aku merasakan nikmat yang luar biasa saat tangan Rika mengenggamnya, Rika pun aku lihat agak memerah mukanya..

“Kok keras ya Kak?”
“Oh ini namanya penis kakak sedang ereksi” terangku dengan nafas yang memburu

Untunglah atau mungkin tepatnya sialnya! Rika tak meminta lebih jauh, terpaksa pulang dari rumah Rika aku langsung ke kamar mandi menuntaskan hasrat yang belum tersalurkan.

Senin pagi, aku sudah siap untuk memberikan privat, namun ternyata Elrika nya tidak ada, Jenny bilang mungkin hari ini tidak les, karena ada keperluan mendadak, dan sekarang sedang pergi dengan mamanya.
“Ya udah, gua balik ya Jen?” pamitku
“Ntar dulu Yud, sini kita bicara ke kamar gua!”

Aku deg-degan, jangan-jangan Rika cerita peristiwa sabtu kemaren ke Jenny, namun aku berusaha setenang mungkin, setelah aku dikamarnya, tanpa basa-basi lagi Jenny pun menanyakan peristiwa kemaren sabtu, pas dengan dugaanku!

“Yud, kemaren bener loe ngasih unjuk penis loe ke adik gua?”

Aku jawab apa adanya dan aku jelaskan sejujurnya bahwa Rika lah yang meminta! Untunglah Jenny tidak marah, malah dia pesan kepadaku untuk berhati-hati dengan adiknya!, aku jadi bingung sendiri!

“Yud, sekarang kalau gua yang minta ngelihat penis loe boleh?” aku terkejutnya bukan main, aku pandangi wajahnya yang cantik, aku lihat tidak ada nada bercanda di sinar matanya,
“Memang kenapa Jen?” sahutku ragu
“Terus terang aja, gua penasaran, kata Rika penis loe gede, panjang lagi!” sahutnya tanpa malu-malu.
Aku jadi terbawa berani.
“Ah, bohong Jen, biasa aja!”
“Ya udah sekarang buka, gua mau lihat!”

Mungkin karena terbawa rasa takut, penisku tidak mau ereksi, aku keluarkan penisku yang masih loyo dihadapannya, ternyata reaksi Jenny cukup mengagetkanku.
“Wow, gede banget Yud!”
“Apanya yang gede, orang lagi tidur”
“Punya pacar gua aja kalau lagi bangun tidak sepanjang dan segede ini Yud! Suer!”
“Coba lu bangunin Yud!” pinta Jenny
Kali ini aku yang sudah bisa menguasai diri dari rasa takut, berbalik menggodanya
“Lu dong yang bangunin!” sahutku

Jenny diam, mungkin ragu, tapi tak lama, jari-jarinya yang lentik sudah menggenngam senjataku, tidak lebih dari 5 detik, senjataku langsung membengkak kaku dalam genggaman tangannya, aku perhatikan muka Jenny agak memerah, mungkin menahan gairah nafsunya,

“Yud, terus terang, gua udah kenal 3 kontol sampai sekarang!, dan kontol loe yang paling gede!” sambil bicara Jenny dengan trampilnya mengocok senjataku.

Aku merasakan nikmat yang luar biasa, aku mengerang tak sadar, dan tiba tiba saja Jenny memelukku, bibirnya yang sensual menerobos mulutku, Aku yang sudah dikuasai birahi pun tak kalah siap, Aku balas melumat bibir Jenny, lidah kami saling mendorong dan mengait, sementara tangan Jenny masih terus mengocok senjataku yang terasa semakin kaku dan membengkak, Sebenarnya aku sudah tak tahan ingin memuncratkan kenikmatan, namun aku ingat bahwa dalam cerita stensilan yang aku baca, aku sebagai lelaki tidak boleh keluar lebih dulu sebelum pasangan main kita keluar.

Aku lepaskan pelukannya, aku serang Jenny dengan imajinasi-imajinasi yang aku dapat dari cerita dan film, aku rebahkan Jenny dikasurnya, kini aku yang menyerangnya, Aku cium seluruh wajahnya, dari dahi, hidung, bibir, pipi, lehenya, dan telinganya, sambil saling melumat bibir Jenny membuka kemejaku, aku pun tak mau kalah, membuka kaos tanktopnya, apalagi melihat rimbunnya bulu ketiak Jenny, nafsuku semakin tak terbendung, satu persatu pakaian kami bertebaran dilantai, kini tubuh kami berdua bagaikan bayi, polos tanpa sehelai benangpun.

“Yud, tolong kunci pintu kamar dulu” pinta Jenny, suaranya agak serak mungkin karena terbawa gairah.

Setelah mengunci pintu kamar, Aku kembali menciumi seluruh tubuh Jenny, buah dadanya yang montok menjadi sasaran mulut dan jari-jariku, Tak puas-puasnya aku mencumbui seluruh permukaan tubuh Jenny, Aku keluarkan seluruh imajinasiku yang selama ini belum pernah tersalurkan, aku puaskan keinginanku tentang tubuh wanita, kekenyalan buah dada Jenny membuat aku betah berlama-lama di dadanya, Lidahku yang hangat mengecup puting buah dadanya yang masih merah, satu tanganku aku gunakan memilin puting buah dadanya yang satunya, sementara tanganku satu lagi menggosok-gosok memeknya yang sudah basah! Entah sudah berapa kali Jenny mengerang dan memintaku memaasukkan kontolku yang pentolnya sudah mengkilap oleh cairan nafsu! Namun aku belum puas, aku tak tahu berapa lama aku mencumbu dadanya, menciumi keteknya, apalagi menjilati memeknya! Akupun tak tahu berapa kali Jenny mengejang kaku melepaskan orgasmenya! Yang aku tahu aku harus selama mungkin mencumbunya! Memuaskannya, dan memuaskan seluruh keingintahuanku!

Setelah seluruh tubuh Jenny dari leher sampai ujung kaki penuh dengan bekas cupanganku, akhirnya aku baru memasukkan senjataku yang kaku ke dalam memeknya yang sudah basah, Beberapa kali aku gagal memasukkan kontolku, akhirnya Jenny menggenggam senjataku menuntunnya pada lubang yang benar sambil berkata, “Tekan sekarang, Yud!”.
Perlahan aku tekan kontolku, akhirnya sedikit demi sedikit aku merasakan pertama kalinya kontolku memasukki memek, sungguh nikmatnya luar biasa, Aku lihat Jenny yang sudah kelelahan kembali bergairah.
“Terus Yud!, tekan yang dalam!”

Aku mulai menggerakkan pinggangku seiring dengan keluar masuknya kontolku dalam celah sempit memek Jenny, Sekitar 5 menit aku memompa memek Jenny dengan nafsu, Aku berusaha keras semampuku menahan semprotan pejuku, tak lama Jenny mengapit pinggangku dengan dua pahanya yang gempal, matanya terbalik, dan tubuhnya mengejang disertai dengan jeritan kuat!

Mungkin Jenny sudah keluar pikirku! Aku langsung mempercepat pompaanku, kontolku terasa semakin membengkak dalam memek Jenny yang sempit, akhirnya akupun tak tahan, aku segera cabut kontolku dari memek Jenny (sampai mengeluarkan bunyi “Plop”) dan kusemprotkan cairan nikmatku diatas perutnya.. aku memejamkan mata menikmati seluruh rasa nikmat diseluruh tubuhku, aku takpeduli spermaku berhamburan sampai kebuah dada Jenny bahkan saampai ke mukanya..

“Gila, loe hebat banget, Yud!” Jenny menciumku mesra, aku yang baru pertama merasakan nikmatnya dunia, masih penasaran, Aku kembali melumat bibir Jenny dan meremas-remas lembut buah dadanya!
“Udah, Yud! Gua cape, lagian udah siang! Bentar lagi kan sekolah!”
aku lihat jam sudah menunjukan 11.30 berarti bentar lagi harus sekolah, aku ngalah, aku kenakan pakaianku kembali!
“Jen, terus terang gua baru pertama kali ngewe”
“Gua tahu, loe masih kaku tapi jujur, loe termasuk hebat!, cowok gua paling kuat 10 menit! Dan biasanya gua paling top sekali keluar! Bahkan sering tidak keluar! Tapi dengan loe tadi gua sampai 5 kali keluar!, dengkul gua sampai gemeter nih!”
“Tapi ada yang gua nggak suka dari loe! Besok-besok jangan bikin cupangan kaya gini! Ntar kalau ketahuan pacar gua gimana? Untung masih hari senin!”
Aku hanya mengangguk dan tersenyum..

Sejak itu keakraban aku dengan Jenny semakin tak terpisahkan, Di sekolah sudah tertanam image bahwa dimana ada Jenny pasti ada yudas! Aku bangga bisa memiliki Jenny meskipun aku tahu tidak mungkin 100%, Hari-hari yang aku lewati dengan Jenny semakin seru, tiada hari tanpa seks, bahkan pernah Jenny bicara dengan mamanya hanya dengan mengeluarkan kepalanya dari hordeng kamar, sementara aku dibelakangnya sedang asyik menusuk memeknya dengan gaya doggy.
 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

"Cerita Sex" Makin Asik Aja 1

"Cerita Sex" Makin Asik Aja 1 - Sebelumnya saya bercerita perkenalkan, aku adalah seorang pria yang sebut saja Reno dengan umur 28 tahun. Aku merupakan pria yang memiliki wajah lumayan ganteng dan tubuh yang kekar dengan tinggi 185 cm dan berat 81 kg. Tetapi pengalaman ini telah terjadi 3 tahun yang lalu saat aku masih berusia 25 tahun. Pengalaman yang aku alami sangat menyakitkan karena aku diperbudak oleh tiga orang nyonya yang haus sex sekaligus. Bukan hanya satu hari, dua hari atau tiga hari saja,


"Cerita Sex" Makin Asik Aja 1 - tetapi dalam wakti satu minggu atau tujuh hari. Cerita bermula ketika aku baru datang dari daerahku di daerah Sulawesi. Waktu aku datang, aku tidak memiliki pekerjaan yang pasti dan uang yang aku bawa hanya pas-pasan. Paling-paling uang tersebut hanya bisa untuk makan tiga hari saja. Aku memberanikan diri datang ke Jakarta karena kata temanku mendapat pekerjaan di Jakarta mudah asal mau melakukan apa saja semua bisa diatur. Ketika hari sudah malam dan sepi, mungkin sekitar pukul 9 malam. Aku sudah tidak tahu mau kemana lagi. Tiba- tiba saja ada seorang wanita naik mobil Mercy menghampiri aku. Menanyakan keadaan aku, siapa namaku, dan asal aku. Dari penampilannya dia terlihat baik, anggun, cantik, sopan, dan sekitar berumur 36 tahun. Dia adalah Nyonya Lenny. Setelah sedikit kenal aku tahu bahwa dia seorang janda tanpa anak.

Dia tinggal di daerah Pondok Indah. Dia adalah seorang Direktris dari sebuah Perusahaan Swasta terkenal di Jakarta. Aku diperbolehkan tinggal di rumahnya. Dan aku bekerja sebagai supir pribadinya. Tanpa test apapun aku diterimanya bekerja. Untunglah kataku, karena aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi termasuk uang. Di rumah Nyonya Lenny aku diberi makan dan pakaian yang layak. Sedangkan barang-barang yang aku bawa sudah dibuang seluruhnya atas perintah Nyonya Lenny.

 Karena ia suka pada kebersihan rumah dan seseorang. Ya aku tidak memikirkannya, karena semua sudah diberikan oleh Nyonya Lenny. Barang-barangku tidak penting, hanya sebuah baju, celana, dan celana dalam yang kupakai. Sedangkan yang kubawa tertinggal di Stasiun Kereta waktu aku datang. Aku merasa beruntung karena bertemu dengan Nyonya Lenny. Aku sudah bekerja dengan Nyonya Hanna selama 2 bulan berjalan. Hari ini aku disuruhnya menjemput dua orang temannya di Bandara. Mereka datang dari daerah Bandung dan akan menginap kurang lebih selama satu mingguan di rumah Nyonya Lenny. Setelah aku mengantar Nyonya Lenny ke kantor, aku langsung menuju ke Bandara untuk menjemput kedua temannya. Aku tidak kesulitan menemukan mereka, karena aku sudah memiliki foto-foto mereka. Dari foto terlihat mereka seorang Nyonya-nyonya yang cantik dan muda.

 Yang satu bernama Lola dan yang satu bernama Lina. Lalu mereka aku antar langsung ke tempat Nyonya Lenny di kantornya. Mereka banyak mengobrol dan melepas kangen mereka. Setelah diberitahu oleh Nyonya Lenny ternyata yang bernama Lina berumur 34 tahun dan bekerja sebagai Kapten pada sebuah kantor kepolisian. Lola adalah seorang waria yang bekerja pada sebuah salon kecantikan dan berumur 30 tahun tanpa operasi, jadi masih memiliki penis tetapi Nyonya Lola memiliki payudara, makanya dia disebut waria. Nyonya Lenny juga berpesan agar aku juga menuruti perintah kedua nyonya temannya itu, seperti aku mematuhi perintah Nyonya Lenny.

Aku hanya bisa patuh dan tentunya mengiyakan. Hari ini aku diberitahukan bahwa Nyonya Lenny harus dijemput pukul lima tepat. Sedangkan para karyawan lain pada hari ini dipulangkan lebih cepat pada pukul 3 sore. Mungkin sekitar pukul 4 sore sudah tidak ada karyawan lagi selain Nyonya Lenny dan kedua temannya, yaitu Nyonya Lina dan Nyonya Lola. Selama dua jam mereka berbincang-bincang serius dan sepertinya akan merencanakan sesuatu dalam jangka panjang. Tapi apa rencana mereka aku sendiri tidak tahu. Karena aku pikir itu bukanlah urusan aku. Itukan urusan para Bos-bos besar. Sedangkan aku hanya seorang supir. Setelah pukul lima tepat aku sudah sampai di kantor Nyonya Lenny. Dari luar terlihat sepi,

karena tidak ada satu mobil pun di luar. Hanya lampu di ruang kerja Nyonya Lenny saja yang masih menyala, sedangkan yang lainnya sudah dipadamkan. Lalu aku menuju ruang kerja Nyonya Lenny dan mengetuk pintu. Lalu terdengar suara "Silakan Masuk!!" kata Nyonya Lenny. "Selamat Sore, Bu," kataku menyapa Nyonya Lenny. "Apa yang harus saya lakukan, Bu?" tanya aku kepadanya. "Hari ini kamu harus patuh kepada kami" dengan nada suara yang sedikit membentak. "Baik, Bu saya akan patuh kepada ibu" Mendengar kataku mereka bertiga malah tertawa terbahak-bahak. Lalu Nyonya Hanna menyuruhku untuk menandatangani sebuah kertas yang aku sendiri tidak tahu apa isinya. Karena aku sedikit takut, aku langsung saja menandatangani surat tersebut secara langsung.

"Bagus sekali!!" katanya sambil mereka tertawa senang Ha.. Ha.. Ha..!! Setelah aku menadatangani surat yang sah karena diatas materai, mereka menyuruhku untuk membaca surat yang baru saja aku tanda tangani tadi. Betapa terkejut dan kagetnya aku. Didalam surat tersebut menuliskan aku harus sanggup dan tanpa paksaan harus melayani keinginan dan kepuasan sex mereka berdua tanpa batas. Surat ini dibuat tanpa paksaan karena aku masih memiliki setumpuk hutang-hutang yang harus aku lunasi.

Dalam surat itu juga menuliskan kalau aku seorang budak mereka yang harus patuh. Hatiku jadi menjerit tapi pasrah atas tindakan dan sikap mereka. Memang aku dalam bekerja dua bulan ini sudah meminjam beberapa kali kepada Nyonya Lenny untuk memeberikan uang kepada orangtuaku yang sakit dan untuk membiayai sekolah dua orang adikku. "Nah, Sekarang kamu buka siapa-siapa lagi. Kamu adalah budak sex kami. Karena kamu punya banyak hutang," kata Nyonya Lenny kepadaku.

 "Iya, Bu" kataku pelan dan pasrah. "Kau memang penurut. Lagi pula kalaupun kau tidak mau, apa yang bisa kau perbuat. Semua yang kau miliki sekarang adalah milikku. Kau tidak punya apa-apa lagi, termasuk baju dan celana kamu, bahkan celana dalam kamu pun milikku. Ha.. Ha.. Ha..!!" Mereka tertawa penuh kemenangan. "Ya, Bu saya akan patuh pada perintah ibu." "BUKAN IBU!!" bentak Nyonya Lenny, "Sekarang kamu harus memanggil kami dengan sebutan NYONYA" "Kamu mengerti!!" bentak Nyonya Lenny Lagi. "Baik, nyonya," kataku pelan.

 Permainan akan segera dimulai. Aku hanya pasrah. Walaupun aku memiliki tubuh yang kekar dan atletis aku tidak bisa berbuat apa-apa terhadap mereka. Karena aku takut dan harus patuh kepada mereka. Walaupun aku mau lapor ke polisi juga susah karena Nyonya Lina adalah Seorang Kapten Polisi yang terkenal Killer. Permainan segera dimulai. Baik sekarang, "Buka baju kemejamu!!" bentak Nyonya Lenny. Aku segera membuka kancing kemeja yang aku kenakan. Mereka sangat menyukai tubuhku. Karena tubuhku atletis dan kekar. Dada dan perutku terawat dengan baik,

 apalagi aku juga dibiayai untuk fitness oleh Nyonya Lenny agar aku sehat dan bugar dalam menyetir. Setelah aku telanjang dada, lalu Nyonya Lenny menyuruhku untuk melepas sepatu dan kaos kaki yang aku kenakan dan jam tanganku juga aku lepaskan. Lalu Nyonya Lola yang waria menyuruhku untuk membuka celanaku. Tapi aku hanya diam saja dan tidak menghiraukannya. Tapi aku malah mendapat marah dari Nyonya Lenny dan dia melempar aku dengan sebuah spidol yang ada diatas mejanya. "Kamu harus patuh pada temanku, Nyonya Lola," bentak Nyonya Lenny.

 "Sekarang lepas celana panjangmu!!" "CEPAT!!" bentak Nyonya Lenny. Melihat aku melepas celana panjangku, Nyonya Lola tertawa bahagia penuh kemenangan. Sekarang aku hanya mengenakan celana dalam saja yang berwarna putih. Mata mereka tertuju kearah tubuh dan penisku yang masih terbungkus dengan celana dalam yang masih kukenakan. Lalu Nyonya Lina menghampiriku dan memelintir tanganku ke belakang. Lalu Nyonya Lina mengeluarkan borgolnya dan memborgol kedua tanganku ke belakang. Sedangkan Nyonya Lola mengambil gunting dan mengunting celana dalam yang aku kenakan. Sekarang aku sudah dalam keadaan polos tidak ada sehelai pun yang ada di tubuhku.

 Mereka puas dan tertawa melihat aku dalam keadaan bugil. Semua pakaianku disita oleh Nyonya Lenny dan dimasukkan dalam lemari besi pada ruangannya. Lalu aku di dudukkan di kursi dalam keadaan tangan di borgol dan mata ditutup dengan sehelai kain. Aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan kepadaku. Tiba-tiba ada yang memegang penisku. Rupanya salah satu dari mereka sedang mencukur bulu kemaluanku. Kini bulu kemaluanku pun sudah bersih, kini aku tidak memiliki bulu lagi disekitar penis.

Lalu penisku juga dicengkram dan dikocok-kocok dengan kuat. Hampir saja aku keluar, tapi semua itu dapat kutahan sementara. Penisku kini sudah tegak, tegang, dan memerah. Lalu mereka mengikat penisku dimulai dari bola pelir. Mereka ikat secara terpisah dan diikat keduanya secara bersama dengan disatukan. Begitu juga dengan kepala penisku, mereka ikat dengan pengunakan bahan dari karet sehingga kepala penisku benar-benar terikat dengan kuat. Sehingga penisku tidak mau melemas. Selain itu mereka juga memberikan aku obat kuat berupa tiga butir yang harus aku minum.

Mungkin hal itu yang membuat penis aku dapat tegang lama. Dan mereka mengatakan bahwa aku harus minum obat ini sehari dua kali sebanyak tiga butir. Lalu mereka menjepit kedua puting susuku dan dihubungkan pada tali di kepala penisku. Aku benar-benar tidak berdaya dan pasrah karena tanganku masih diborgol dan mataku masih tertutup kain. Seketika mereka membuka tutup mataku dan juga borgolku. Lalu mereka menyuruhku bergaya dengan beberapa gaya. Aku pun menurut. Lalu kilatan lampu blitz memancar kearah aku. Mereka memotret aku dalam keadaan seperti itu. Mereka memotretku dengan kamere digital dan juga merekam dengan handycam. Akupun diancam tidak boleh macam- macam, karena foto-foto bugil aku akan disebar jika aku bertindak macam- macam. Termasuk mereka juga akan menyerahkan fotoku kepada keluaragaku di kampung. Mendengar itu,

 aku semakin menuruti semua keinginan mereka. Kini aku duduk sambil berlutut, karena hanya seperti itu hak dan tempatku sekarang. Sekarang aku dipakaikan kalung anjing lengkap dengan rantai pengiringnya. Selain itu mereka juga membungkam dan menutup mulutku alat penutup yang menyerupai bola, sehingga mulutku terbuka. Lalu aku disuruh merangkak layaknya seekor anjing. Setiap gerak- gerikku sudah terekam baik dalam foto maupun kamera. Sekarang mereka membawa aku keluar kantor dengan menarik rantai pada leher aku. Aku berjalan di depan mereka,

sesekali mereka menendang dan mencambuk pantatku dan pnggungku sewaktu aku berjalan lambat ataupun terlalu cepat. Kami berjalan menuju mobil yang sudah kuparkir. Keadaan kantor sudah sepi dan aman termasuk ruang parkir hanya ada mobil Nyonya Lenny saja. Karena satpam juga sudah diperbolehkan pulang sejak jam tiga tadi. Ke bagian 2

=> Bagian 2
 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

"Cerita Sex" Makin Asik Aja 2

"Cerita Sex" Makin Asik Aja 2 - Dari bagian 1 Sekarang jam menunjukkan pukul tujuh malam. Aku masuk kedalam mobil dan duduk dibelakang tapi tidak di kursi melainkan dilantai mobil. Mereka juga kembali memborgol dan menutup mataku. Nyonya Lina membuka penutup mulutku.cerita mesum Dalam keadaan itu aku disuruh untuk menjilati vagina Nyonya Lina. Aku menuruti kemauannya, aku jilati vaginanya dan Nyonya Lina memegangi kepalaku agar terus menjilati vaginanya. cerita sex dewasa.

"Cerita Sex" Makin Asik Aja 2
 Cerita Dewasa

"Cerita Sex" Makin Asik Aja 2 - Aku terus-menerus menjilatinya vaginanya termasuk klitorusnya menjadi santapan aku waktu itu. Semua itu terjadi sampai kira-kira lima belas menit dan Nyonya Lina terus menerus mendesah dan mengerang keenakan. Mobil Nyonya Lenny sudah dilengkapi dengan alat peredam suara sehingga suaranya tidak akan terdengar keluar. Tak lama kemuadian aku merasa ada cairan yang keluar dari vaginanya. Lalu Nyonya Lina Semakin Menekan kepalaku dan menuruhku untuk buka mulut dan meminum cairan yang keluar dari vaginanya.

Terdengara suara decap- depap anatara vagina dan mulutku. Aku menjilati dan menelan semua cairan yang keluar dari vaginanya. Memang rasanya aneh dan asing bagiku. Ada rasa asin dan bercampur dengan rasa aneh bagiku. Tapi aku meminum dan menalan semuanya sampai habis. Nafas Nyonya Lina semakin memburu dan terlihat dia senang dan puas. Sesudah Nyonya Lina, lalu rantai yang aku kenakan ada yang menariknya. Rupanya yang menariknya adalah Nyonya Lola yang seorang Waria. Aku disuruh untuk menjilati penisnya dan meminum sperma yang nantinya akan keluar.

 Aku masukkan penisnya kedalam mulutku. Sesekali Nyonya Lola Mendesah penuh nikmat terhadap hisapanku terhadap penisnya. Sesekali Nyonya Lola juga menyryhku untuk menjilati lubang anusnya. Semula aku tidak mau, tapi kepalaku ditekan ke lubang anus dan aku mendapat cambukan dan tamparan karena tidak menurut. Nyonya Lola semakin keenakan mendapat jilatan di anus dan hisapan pada penisnya. Gerakan hisapan semakin aku percepat saja. Dan tidak lama kemudian Nyonya Lola menekan kepalaku, rupanya ia mencapai klimaks. Cairan spermanya kental dan masuk kedalam mulutku dan aku terpaksa menelannya. Hampir sama rasanya, memiliki rasa manis-manis asin. "Rupanya kamu pintar ya, ha.. Ha.. Ha.. Dan enak kan rasa cairannhya ha.. Ha.. Ha.." kata mereka kepadaku. Sesudah itu aku terdiam saja dan suasana menjadi hening. Mungkin Nyonya Lina dan Nyonya Lola tertidur. Karena perjalanan yang jauh menuju puncak di Villa milik Nyonya Lenny. Aku sendiri tidak tahu ada dimana dan tidak berdaya dalam ikatan borgol, tetapi penisku masih tegak berdiri karena adanya ikatan yang kuat dan pengaruh obat kuat yang diberikan oleh Nyonya Lenny. Tak lama kemudian terdengar mesin mobil dimatikan.

Berarti sudah sampai di villa Nyonya Lenny. Udara sangat dingin waktu itu. Penutup mataku dibuka dan aku disuruh berjalan merangkak layaknya seekor anjing. Tapi lain untuk kali ini. Karena mereka menunggangi aku seperti kuda. Jadi aku harus mengantarkan mereka satu persatu dari mobil menuju villa tersebut Sambil sesekali aku dicambuk dan punggungku ditetesi lilin. Setelah mengantarkan mereka bertiga aku sungguh kelelahan. Sesudah sampai disana terlihat mereka bertiga kelelahan, karena dua dari mereka baru saja mencapai klimaks dan Nyonya Lenny sudah kecapaian karena menyetir. Lalu mereka membawa aku ke ruang belakang dan memasukkan aku kedalam kandang yang sempit, mungkin hanya sebesar 2,5cm x 2 cm saja. Tapi sebelumnya aku sudah diberi semangkuk susu dan sepiring roti yang dihancurkan kecil-kecil. Tentu saja aku hanya bisa makan dan minum menggunakan mulut dan lidahku saja. Lalu mereka

meninggalkanku sendiri sambil makan. Nyonya Lenny mengatakan bahwa makanan itu harus habis bila ia lihat besok. Tanganku tetap diborgol kebelakang, jadi aku tidak bisa berbuat banyak, tapi tetap aku berusaha menghabiskan roti dan susu tersebut. Setelah habis separuh makanan tersebut, Nyonya Lenny menghampiri aku dan memasukkan tiga butir obat kuat kemulutku. Dan aku menelannya dengan segelas susu pemberian Nyonya Lenny. Lalu mereka meninggalkan aku sampai besok pagi. Aku pun berusaha untuk tidur. Tapi sulit tetapi aku tetap berusaha untuk memejamkan mata. Keesokkan paginya aku di bangunkan oleh Nyonya Lenny dengan kasar.

 Nyonya Lenny mengedor pintu kandang yang terbuat dari besi dengan mengunakan kayu sehingga mengeluarkan bunyi suara besi yang nyaring. Hal itulah yang membuat aku bangun. Melihat masih ada sisa sedikit makanan tadi malam, Nyonya Lenny marah dan mencambuk aku serta menendang pantat aku. Aku jadi sedikit terjatuh. Dan Nyonya Lenny memakiku, "Dasar Anjing Kau!!" kata Nyonya Lenny. "Hari ini kamu makan Cuma sekali dan hanya setengah porsi dari kemaren!!"

katanya lagi. "Itu semua karena ulah perbuatanmu sendiri, Anjing," kata Nyonya Lenny. Lalu Nyonya Lenny menarik rantai kekang leherku menuju ke kamar mandi. Dia melepaskan pengikat leher, rantai kekangku dan juga taili yang mengikat penisku, tapi dia tidak membuka borgol tanganku. Lalu datang Nyonya Lina dan Nyonya Lola. Mereka menyuruhku untuk buka mulut dan meminum air kencing mereka. Aku terpaksa harus menuruti kemauan mereka.

Aku dibaringkan di lantai kamar mandi. Mereka mengencingi wajahku, sebagian besar dari air kencing mereka masuk ke dalam hidung dan mulutku dan terpaksa aku menelannya. Rasanya sangat berbau pesing dan asin. Setelah itu mereka bertiga memandikan aku dengan banyak sabun dan busa, sambil sesekali mereka mengocok penisku tapi tidak sampai klimaks. Mereka beriga sangat kompak dalam membagi tugas dalam memandikan aku. Pertama Nyonya Lina Menyabuni Badanku dan memainkan puting susuku. Nyonya Lenny Menyabuni penis dan kakiku kebawah sambil sesekali mengocok. Sedangkan Nyonya Lola menyabuni punggungku dan kadang- kadang memainkan anusku. Mereka melakukan itu semua sambil berganti- ganti tugas. Sedangkan aku hanya diam dan sesekali mendesah keenakan.

 "Ah.. Akh.. Akh.." Melihat aku hampir klimaks mereka berhenti dan menguyur tubuhku air dingin dari shower. Sangat dingin sekali, karena udara pagi dan air daerah puncak yang terkenal sangat dingin. Setelah bersih dari busa mereka secara bergantian menjilati penisku dari mulai pelir dan penisnya termasuk kepala penis. Nyonya Lola menjilati lubang anusku. Sedangkan Nyonya Lenny asik dengan penisku. Aku sungguh sangat menikmati perlakuan itu. Sebagi lelaki sungguh aku sangat senang dan menikmatinya, sangat nikmat. "Akh.. Akh.. Oh.. Uu.. Ahh.."

 Akhirnya tidak lama aku keluar didalam mulut Nyonya Lenny, Crot.. Crot.. Crot.. Aku merasa muncrat banyak sekali ke dalam mulut Nyonya Lenny. Lalu Nyonya Lenny membagi spermaku kepada Nyonya Lola dan Nyonya Lina. Tidak hanya itu Nyonya Lenny juga membagi spermaku sedikit denganku. Dia memasukkan ludahnya yang bercampur sperma kedalam mulutku. Nyonya Lenny membekap mulutku sehingga aku tidak bisa membuangnya dan aku menelannya. Lalu Nyonya Lola menghisap penisku dan membersihkan sisa-sisa sperma yang ada. Setelah itu mereka kembali membersihkan tubuh dan pensiku.

Lalu Mereka mandi secara bersama-sama. Sedangkan aku hanya berdiri di pojok kamar mandi sambil memperhatikan kegiatan mereka. Mereka kadang-kadang melakukan adengan lesbian. Ada yang menjilat, menghisap, dan berciuman satu dengan yang lainnya. Setelah bersih mereka berganti pakaian serba hitam dan ketat. Lalu mereka menjemput aku dari kamar mandi. Lalu dipasangkan kembali rantai kekang di leherku. Mereka mengiring aku menuju kamar tidur mereka. Kamar tidurnya sangat luas dan besar. Juga ada kamar mandi didalamnya.

Ada ranjang yang sangat besar dan dipinggir-pinggir di keempat sisi ranjang ada borgol masing- masingnya. Jadi jumlahnya ada empat borgol. Lalu mereka melepaskan borgol tanganku dan melepaskan rantai kekang leherku. Mereka merebahkan aku di ranjang besar tersebut. Ranjangnya sedikit besar, jadi tangan dan kakiku sedikit tertarik dengan borgo tersebut. Sekarang tubuhku sudah berbentuk huruf X dan aku kembali tidak berdaya kali ini. Tangan dan kakiku sulit untuk digerakkan karena keempat borgol sudah mengunci erat-erat tangan dan kakiku. Setelah memborgol aku,

mereka menutup mataku dengan kain berwarna hitam. Sekarang aku sudah tidak berdaya lagi dalam keadaan yang gelap gulita. Mereka memasangkan sebuah penjepit pada kedua ujung puting susuku, lalu menjepitkan tiga buah penjepit disekitarnya. Mereka juga menjepit kulit penisku yang masih dalam keadaan terikat dan masih tegak berdiri. Mungkin kira-kira ada lima atau enam penjepit di daerah penisku. Aku hanya bisa merintih kesakitan dan melenguh panjang untuk menahan sakit. "Akh.. Akh.. Akh.. Uh.. Sakit..,"

 kataku kepada mereka. Tapi mereka malah membentak, memarahi, dan mentertawakan aku. Mereka puas melihat aku seperti itu tidak berdaya. Lalu mereka mengambil dan meneteskan lilin panas yang besar ke arah puting susuku, dada, perut, ketiak, dan pahaku. Semua tubuhku terasa terbakar dan aku sangat kepanasan. Tapi itu belum berakhir, lalu lilin-lilin panas tersebut diarahkan ke selangkanganku dan yang paling utamanya adalah bola pelir dan penisku.

 Mereka meneteskan beberapa tetes cairan lilin panas ke arah bola pelirku kira-kira tiga puluh tetes. Selain itu, mereka juga meneteskan kepala penisku dengan cairan lilin panas. Aku keperihan dan keskitan sekali sambil berteriak dan mengerakkan pinggulku tidak karuan. Setelah puas dengan lilin dan tubuhku, mereka menarik semua penjepit yang ada ditubuhku dengan kasar. Tentu saja aku berteriak sejadi-jadinya waktu itu. Sejenak kira-kira lima belas menit mereka meninggalkan aku. Karena waktu itu jam sudah menunjukkan jam tiga sore. Mereka sudah menyiksaku kira-kira lima jam sedari pagi. Semua kejadian itu secara terus menerus terjadi kepadaku. Selama satu minggu aku disiksa secara sadis.

 Selama satu minggu pula aku tidak pernah berpakaian dan diberi makanan layaknya seekor anjing. Pada hari terakhir aku diajak untuk berkeliling tapi masih dalam keadaan telanjang. Lalu aku disuruh turun dijalan raya yang sedikit ramai. Lalu aku disuruh mereka menyeberang dalam keadaan telanjang. Aku sungguh malu waktu itu. Tapi apa boleh buat, semua aku lakukan dengan pasrah. Lalu setelah naik ke mobil aku dibawa pulang ke jakarta kembali karena kedua teman Nyonya Lenny sudah akan kembali ke kotanya masing-masing. Aku ikut mengantar tapi hanya di mobil karena aku masih belum berpakaian alias masih telanjang bulat. Setelah mengantar kedua temannya, Nyonya Lenny kembali ke mobil.

Dan Nyonya Lenny menyuruhku untuk menyetir mobilnya dalam keadaan masih telanjang. Aku menurut dan langsung mengemudikan mobil. Di dalam mobil, Nyonya Lenny mengocok dan mengoral penisku. Selama perjalanan yang memakan waktu kurang lebih dua jam, Nyonya Lenny mengoral dan mengocok penisku dengan kasar. Selama perjalanan aku sudah mencapai klimaks tiga kali. Aku sungguh lelah waktu itu. Kejadian itu sampai sekarang masih teringat dalam ingatan aku. Sampai sekarang aku masih menjadi sopir Nyonya Lenny sekaligus menjadi budak sex Nyonya Lenny.

Nyonya Lenny sering menyuruhku untuk menari telanjang, memuaskan Nyonya Lenny maupun Nyonya-Nyonya lain teman Nyonya Lenny. Selain itu aku juga harus memuaskan Nyonya Lenny baik dalam BDSM maupun dalam sex normal saja. Karena aku tidak diperbolehkan untuk pulang kampung ataupun berhenti bekerja. Karena Nyonya Lenny memiliki foto dan video telanjang aku. Selain itu juga, aku masih memiliki pinjaman yang belum aku lunasi.

 Setiap melakukan hubungan sex pasti Nyonya Lenny merekam dan memotretku. Selain itu, setiap mencapai klimaks aku harus meminum cairan Nyonya Lenny. Tetapi Nyonya Lenny juga menyukai cairan spermaku, yang katanya bisa buat obat awet muda. Terima kasih telah membaca ceritaku. Mohon kasih tanggapan yang positif dan negatif atas cerita aku ini. E N D

=> Bagian 1
 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

Cerita Panas Mesum Dengan Gadis Bernama Ani

Cerita Panas Mesum Dengan Gadis Bernama Ani - Cerita Mesum Paling Asik dan jangan lupa sebelumnya saya sudah posting cerita dewasa dan semoga membantu sobat cerita kali ini, Sebagai keluarga dari kalangan atas, menghabiskan waktu liburan berbintang lima di Nusa Dua Bali bukanlah masalah bagi keluarga Helena. Selama beberapa hari Helena menghabiskan waktu liburan dengan suami dan dua orang anaknya disana. Setelah beberapa hari, suami Helena mengajaknya untuk ke Lombok.

Cerita Panas Mesum Dengan Gadis Bernama Ani


Cerita Panas Mesum Dengan Gadis Bernama Ani - Tapi dengan alasan Helena merasa bosan dengan tempat itu, juga perjalanan dengan kapal fery yang yang cukup makan waktu, maka Helena menolak ajakan suaminya itu. Akhirnya suami dan kedua anaknya segera menuju Lombok tanpa Helena. Helena, 30 tahun, walau sudah punya anak dua orang tapi penampilan dan gayanya mirip dengan layaknya gadis kota masa kini. Wajah sangat cantik, putih, dan tubuh sintal selalu membuat lelaki manapun akan tertarik. Salah satu nilai lebih dari rumah tangga Helena adalah kebebasan yang diberikan suaminya kepada Helena untuk boleh bergaul atau jalan dengan siapa saja asal Helena selalu jujur kepada suaminya itu. Hal ini terjadi karena suaminya sangat tahu akan libido Helena yang sangat tinggi hingga suaminya agak kewalahan dalam melayani kebutuhan seksual Helena.

 Dan nilai lebih dari Helena adalah kejujuran kepada suaminya bila dia jalan dan main dengan pria lain. Pagi itu di restoran hotel, ketika Helena sedang makan pagi.. "Hei..!", terdengar suara diiringi dengan tepukan tangan di pundak Helena. "Hei, Ani.. Abiem.. Pak Randi..", sahut Helena senang ketika melihat mereka bertiga. "Mana suamimu?", tanya Ani. "Sedang ke Lombok dengan anak- anak", jawab Helena. "Duduklah di sini, temani aku makan..", kata Helena. Mereka pun segera duduk dan makan pagi bersama satu meja. Ani dan Abiem adalah teman bisnis suami Helena di Jakarta, sedangkan Randi adalah seorang dokter, duda, yang jadi dokter keluarga Helena. Randi dikenalkan kepada keluarga Helena oleh Ani dan Abiem dulunya. "Nanti malam kita turun yuk? Kita habiskan malam bersama di diskotik", ajak Abiem kepada Helena. "Entahlah..", kata Helena.

"Loh kenapa? Ayolah Bu Helena, kita sekali-sekali bergembira bersama", kata Randi ikut menyela sambil tersenyum menatap Helena. "Ikutlah, Helena.. Masa cuma aku seorang ceweknya..", kata Ani. "Baiklah kalau begitu.. Aku ikut", kata Helena sambil tersenyum. "Kamu tinggal di kamar berapa?", tanya Abiem kepada Helena. "Aku di suite room..", kata Helena sambil menyebutkan nomor kamarnya. "Ha? Kalau begitu kita bersebelahan dong..", kata Ani sambil menyebutkan nomor kamar mereka. "Yee.. Kok aku tidak tahu, ya? Kapan kalian check in?", tanya Helena. "Semalem. Tadinya kami mau tinggal di kamar lain, tapi karena sudah penuh, akhirnya kami ditunjukkan kamar yang masih pada kosong..",

 kata Abiem. "Tau nggak kalau kamar kita terhubung oleh connecting door, Ni?", kata Helena kepada Ani. "Iya? Berarti kita bisa kumpul- kumpul nih..", kata Ani girang. "Oke deh, Helena.. Nanti malam kita pergi bareng ke Diskotik, ya?', ujar Abiem. "Aku bawa minuman enak dari Perancis nanti..", kata Abiem lagi. "Baiklah. Kalian pada mau kemana?", tanya Helena. "Kami ada keperluan dulu. Bye..",

kata Ani sambil bangkit diikuti Abiem dan Andi, lalu mereka pergi. Malamnya, dengan memakai T-shirt ketat plus rok katun sangat mini sehingga paha mulusnya tampak dengan indah, Helena berangkat dengan mereka ke diskotik. "Kita minum dulu deh agar hangat", kata Abiem sambil menuang minuman bawaannya ke dalam gelas dan disodorkan kepada Helena. "Okay.. Siapa takut..", kata Helena sambil meneguk minumannya. "Hm.. Enak.. Manis.. Give me more, please.", kata Helena kepada Abiem. Abiempun segera menuang lagi minuman ke gelas Helena yang sudah kosong. "Jangan terlalu banyak, Helena.. Nanti kamu jadi hot, loh..", kata Ani sambil tertawa. Mereka tertawa- tawa sambil menikmati minuman berakohol diiringi lagu yang diputar DJ. "Turun, yuk..", ajak Randi kepada Helena. "Ayo..", kata Helena sambil bangkit. Perasaannya sudah mulai terpengaruh alkohol.

Akhirnya Ani dan Abiem serta Helena dan Randi melantai mengikuti hentakan irama yang cepat. Sampai akhirnya ketika lagu berganti ke irama slow, Helena dan Randi saling berangkulan dan berdansa mengikuti alunan irama lagu. "Mmhh..", Helena mendesah hampir tak tedengar ketika dadanya bersentuhan dengan dada Randi. Entah karena pengaruh alkohol atau memang karena libido Helena yang tinggi, puting susu Helena mengeras dan makin mengeras ketika dadanya bersentuhan dengan badan Randi. Gairah Helena bangkit karenanya. Tapi Helena masih bisa menahan dirinya.

Mereka terus menikmati waktu yang ada sambil meneguk minuman hingga wajah mereka memerah. Helena benar-benar menikmati malam itu selagi bisa bebas dari beban pekerjaan dan anak-anaknya. Sampai ketika waktu menunjukkan jam 1.00 pagi mereka segera pulang ke hotel. "Kita ngobrol di kamar saja, yuk?", kata Abiem. "Okay.. Nanti aku buka connecting door-nya", kata Helena sambil berlalu menuju kamarnya. Sementara Ani, Abiem dan Randi masih duduk-duduk di lobby.

 Sesampai di kamar, Helena segera membuka connecting door-nya, lalu dia ketuk pintu sebelahnya. Tidak ada jawaban. "Ah, masih pada di bawah barangkali..", pikir Helena sambil merebahkan badannya di ranjang. Hampir setengah jam menunggu, ternyata mereka tidak datang juga. Akhirnya helena memutuskan untuk berendam air hangat dan mandi selama beberapa menit. "Hei.. Sorry kami kelamaan..", suara Ani yang tiba-tiba masuk kamar mandi mengagetkan Helena yang baru saja memakai kimono. "Abiem dan Randi di ruang tengah..", kata Ani lagi sambil agak sempoyongan.

 "Kamar kamu enak juga ada ruang tamunya.. Kita bisa ngobrol disini..", kata Ani lagi. "Shit!! Ngapain kumpul di kamar aku?", bisik hati Helena. "Hei perempuan! Cepatlah kemari.. Kita habiskan sisa minuman tadi", terdengar suara Abiem memanggil. Akhirnya mereka berempat lagi- lagi meneguk bergelas alkohol yang dibawa Abiem. "Ohh.. Gawat! Kenapa aku jadi pengen..", hati Helena berbisik ketika pengaruh alkohol mulai menjalar di tubuhnya. Terasa oleh Helena buah dada serta puting susunya mulai mengeras lagi, sementara memeknya terasa berdenyut basah menahan gairah..

 "Aku akan hirup udara segar dulu..", kata Helena sambil bangkit agak terhuyung menuju teras. Dihirupnya udara malam dalam-dalam untuk mengurangi sesuatu di dalam tubuhnya yang mulai menggoda imannya. "Ohh..", tiba-tiba terdengar suara Abiem mendesah keras dari dalam. Helena segera melongokan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi. "Oh my God!", batin Helena ketika melihat apa yang terjadi. Gairah dan denyutan memeknya semakin terasa menggoda. Di depan matanya, Helena melihat bagaimana Ani berciuman dengan suaminya di kursi sambil tangannya mengocok kontol Abiem yang sudah tegak. Celana Abiem hanya di buka dan diperosotkan sebatas pahanya saja. "Ohh..

Cepat hisap kontol aku, bitch!", kata Abiem kepada Ani. Dengan serta merta Ani menurunkan kepalanya, lalu dengan segera kontol Abiem sudah dilahapnya sambil tetap dikocok pelan. "Ooh..", desah Abiem ketika lidah Ani menjilati kepala kontolnya sambil batangnya tetap dikocok tangan Ani. "Apa yang harus aku lakukan?", batin Helena ketika melihat kontol Abiem yang basah di jilat dan dihisap mulut Ani. Gairahnya semakin memuncak. Dengan mata agak nanar terus dilihatnya Ani dan Abiem. Antara sadar dan tidak, tak terasa oleh Helena ketika Randi menempelkan tubuhnya dari belakang.

 Tangan Randi menyusuri kaki Helena dari betis sampai paha lalu naik ke pantat Helena yang belum sempai memakai pakaian dalam sejak selesai mandi tadi.. "Hei! Pak Randi ngapain?!", kata Helena kaget sambil menepis tangan Randi dari pantatnya. "Kita sama-sama tahu sama-sama mau kan..", kata Randi sambil mendekati Helena. Helena segera menghindar dan berlari menuju kamarnya melewati Ani dan Abiem yang sedang asyik melakukan oral seks. Ani dan Abiem sampai kaget dan menghentikan cumbuan mereka ketika melihat Helena melintas. Di dalam kamarnya Helena masih bingung dan teringat akan oral seks Ani dan Abeim serta perlakuan Randi kepadanya.

 Sebetulnya gairah Helena sudah sangat memuncak saat itu, tapi entah kenapa masih ada rasa ragu di hatinya. "Ada apa, Helena?", tiba-tiba Ani masuk kamar dan menghampiri Helena yang masih berdiri. "Entahlah, An.. Aku.. Aku aku tak tahu..", kata Helena sambil melepas kimono lalu segera memakai celana dalamnya. Tapi ketika Helena akan memakai memakai Bra, tiba-tiba Ani memeluknya dari belakang hingga Helena tidak jadi memakai Bra tersebut. "Ayolah Helena, kita nikmati malam ini..", bisik Ani ke telinga Helena. "Mmhh..", desah Helena ketika tangan Ani mengusap seluruh badannya.

Usapan dan belaian tangan Ani kembali mengobarkan gairah Helena yang sempat surut. "Kapan lagi kita bisa bersama seperti ini?", bisik Ani lagi sambil tangannya meremas kedua buah dada Helena dari belakang. "Ohh..", desah Helena sambil terpejam menikmati sensasi jari tangan Ani ketika memainkan dan memelintir puting susunya. "Mmhh.. Ohh..", desah Helena makin keras ketika lidah dan bibir Ani menyusuri telinga,

 tengkuk dan lehernya sembari tangannya tetap meremas dan memainkan puting susu Helena. "Nikmati saja malam ini..", bisik Ani sambil membalikan badan Helena dan merebahkannya di ranjang. "Oww..", jerit lirih Helena ketika lidah dan bibir Ani menciumi dan menjilati buah dada serta puting susunya. "Aniihh.. Oohhsshh..", jerit Helena makin keras ketika jari Ani masuk ke celana dalam dan menggosok memeknya. Tubuh Helena menggeliat terbawa rasa nikmat dan terlepasnya himpitan gairah yang tertahan sebelumnya. "Kamu menyukai ini?", bisik Ani sambil lidah dan mulutnya turun menyusuri perut sementara tangannya melepas celana dalan yang dipakai Helena.

 "Ohh.. Anniihh..", jerit Helena ketika ada rasa nikmat yang menjalar ketika lidah Ani dengan liar menyusuri belahan memeknya. "Ohh Ani.. Enakkhh", desah Helena waktu lidah Ani menjilati kelentit dan sesekali mengulumnya. "Anniihh.. Akku.. Keluarrhh..!", jerit Helena sambil menggelinjang dan mendesakan kepala Ani ke memeknya ketika ada semburan hangat terasa di memeknya yang disertai rasa nikmat yang luar biasa. Ani tersenyum sambil bangkit lalu memeluk dan melumat bibir Helena. "Aku baru kali ini merasakan bercumbu dengan wanita.. Ternyata memuaskan..", bisik Helena sambil sesekali mengecup bibir Ani. Ketika Helena dan Ani saling lumat bibir, terasa oleh Helena ada tangan yang menjamah, membelai dan meremas pelan buah dadanya. "Sayang, kamu layani si Randi..", Abiem menyuruh dan menarik tubuh Ani dari atas tubuh Helena.

"Kamu menyukai permainan istriku, Helena?", kata Abiem yang sudah telanjang bulat sambil menindih tubuh Helena serta mulai menciumi leher lalu turun ke buah dada Helena. "Jangaann!! ", teriak Helena sambil meronta menjauhkan wajah Abiem dari buah dadanya. Tapi Abiem dengan cepat memegang kedua tangan Helena, lalu lidah dan mulutnya kembali meneruskan menjilati buah dada dan puting susu Helena. "Ohh.. Jangaannhh.. Janghh.. Jangannhh..", rintih Helena diantara rasa malu, rasa terhina, serta rasa nikmat ketika lidah Abiem bisa memberikan rasa itu.

 Apalagi ketika kontol Abiem yang tegang dan tegak mengesek-gesek memeknya yang sudah basah. Bahkan ketika lidah Abiem turun ke perut, turun lagi hingga mencapai memeknya, Helena kembali menggelepar dalam kenikmatan walau hatinya menolak diperlakukan demikian. "Jangannhh, Biem..!", jerit lirih Helena ketika Abiem mulai mengarahkan kontol ke lubang memeknya. Ani-pun yang sedang asyik disetubuhi Randi, sempat menghentikan persetubuhannya lalu bangkit dan mencoba memegang kontol Abiem agar tidak menyetubuhi Helena. "Sudah! Kamu nikmati saja kontol si Randi sana!", kata Abiem aga keras sambil mendorong tubuh Ani.

 "Sudahlah, Ani.. Sini!", kata Randi sambil menarik dan merebahkan tubuh Ani di karpet lalu kembali menyetubuhi istri temannya itu. "Ohh..!", terdengar desah Helena ketika kontol Abiem masuk ke memeknya lalu dengan kasar dan cepat Abiem menggenjotnya. "Jangan, Biemm.. Lepaskan aku!", jerit lirih Helena di sela rasa sakit dan nikmat ketika kontol Abiem keluar masuk memeknya. "Fuck you, bitch!", kata Abiem sambil mengangkat satu kaki Helena dan di tahan oleh pundaknya. "Ohh.. Memekmu nikmat, Helena..", kata Abiem sambil memompa kontolnya lebih dalam dengan posisi demikian. "Ohh.. Mmhh..", desah Helena sambil terpejam. Rasa sakit yang ada kini berganti rasa nikmat yang luar biasa.

"Bagaimana rasanya, sayang..", terdengar suara Ani di samping Helena ketika Ani mengganti posisi dengan doggy style di atas ranjang. "Kamu nikmati saja malam ini, Helena.. Kapan lagi kita bisa bersama seperti ini..", Randi menyela sambil mengenjot memek Ani dalam posisi menungging. "Mmhh.. Sshh.. Ohh", Helena hanya menjawab dengan desahan pertanda sedang menikmati suatu kenikmatan ketika Abiem dengan ganas mengeluarmasukkan kontol ke memeknya. "Ooww.. Ohh..!", terdengar suara Helena menjerit sambil memegang tangan Abiem dengan kencang.

 Sementara tubuhnya menggeliat serta mendesakkan memeknya ke kontol Abiem dan menggoyangnya dengan cepat. "Serr! Serr! Serr!", kembali memek Helena mengeluarkan air mani yang menyembur hangat di dalam memeknya. "Ohh.. Fuck you! Fuck you!", kata Abiem sambil menggenjot kontolnya makin cepat dan makin cepat. "Crott! Croott! Crott!", air mani Abiem menyembur banyak di dalam memek Helena. "Oohh..!!", desah Abiem sambil merebahkan tubuhnya menindih tubuh Helena. Helena hanya bisa memejamkan mata setelahnya. Rasa lelah serta pengaruh alkohol yang masih ada membuatnya tak mempedulikan lagi keadaan disekelilingnya.

Yang sempat terdengar oleh telinga Helena adalah teriakan kenikmatan yang keluar dari mulut Ani dan Randi yang sedang asyik bersetubuh di depan suami Ani sendiri. Mata Helena sedikit demi sedikit makin berat. Hanya rasa nyaman dan sisa-sisa kenikmatan di memek Helena yang membuat memeknya berdenyut- denyut hingga Helena tertidur.. Helena tertidur sampai siang hari dalam kedaan telanjang bulat. Tubuhnya tertidur hanya diselimuti oleh bed cover. Tak terdengar olehnya ketukan pintu oleh cleaning service. Sehingga ketika cleaning service membuka pintu dengan kunci cadangan yang dia bawa, dia begitu terkejut melihat tubuh molek tergolek di ranjang. "Eh.., maaf, Bu..

Saya kira tidak ada siap-siapa di dalam", kata petugas kebersihan tersebut. "Tidak apa-apa.. Kembali lagi saja dan bereskan kamar saya nanti agak siang..", kata Helena sambil menyelimuti tubuhnya lebih rapat. Setelah petugas itu keluar, Helena hanya bisa merenungi apa yang terjadi semalam. Helena sendiri merasa heran, dirinya tidak mau dipaksa, diperkosa, entah apapun namanya, tapi yang jelas dirinya begitu menikmati perlakuan orang lain yang begitu kasar pada dirinya pada akhirnya.. Helena memang sangat suka berpetualang seks dari sebelum menikah sampai sekarang, tapi belum pernah merasakan sensasi kenikmatan seperti yang dirasakan semalam.. Ingin rasa hati Helena menceritakan hal ini kepada suaminya, tapi pertentangan batin terjadi dalam hatinya karena hal ini menyangkut kepada teman-teman baik suaminya. Bahkan terbersit keinginan Helena untu
 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

Cerita Panas Mesum Dengan Penjaga Villa

Cerita Panas Mesum Dengan Penjaga Villa - Ardi (23) dan pacarnya Lina (21) masih sama2 menempuh kuliah disebuah perguruan tinggi negeri terkenal dikota Malang.”Anjrit Di, pacar lo bener2 Toge Pasar dech..hahaha”, hampir semua teman2 Ardi bilang seperti itu. Ya Lina memang memeliki dada dan pantat yang bisa dikatakan montok. 

Cerita Panas Mesum Dengan Penjaga Villa
 Cerita Panas Mesum

Cerita Panas Mesum Dengan Penjaga Villa - Tidak heran Banyak teman Ardi yang berpendapat seperti itu. Setiap hari tertentu mereka sering menginap disebuah villa (atau lebih tepatnya losmen karena bentuknya yg seperti kamar2 kontrakan) favorit mereka didaerah wisata S********* dibilangan kota Batu.

Tanpa sadar setiap mereka menginap di villa itu ada sepasang mata yang selalu mengawasi mereka terutama Lina. Sebut saja Joko (45) suami dari Tarni (37) perawat villa yang biasa mengantarkan handuk bersih dan sabun setiap ada tamu yang datang. Joko berkerja sebagai penjaga gerbang divilla itu. Dan Joko sangat hafal hari dan jam berapa Ardi dan Lina datang. Sore itu Tarni sudah berkemas2 karena ada keluarganya yang sakit di Surabaya. Namun karena ada tamu datang dia ingin menyiapkan keperluan tamunya dulu. Disinilah niat jahat Joko muncul, Karena sebenarnya Joko sudah lama terpesona dengan kemolekan tubuh Lina. Ketika Tarni hendak mengantarkan keperluan tamunnya dengan sigap Joko menghentikannya “Bu’e berangkat saja…nanti kemaleman dijalan, biar saya saja yang mengantarkan keperluan tamu”, ujar Joko. “Baiklah pa’e..titip rumah sama villa ya..bu’e sama Tole (anak laki2nya) paling cuma pergi 2hari”, dan tidak lama setelah itu Tarni pulang kerumah yang memang berada dibelakang villa untuk kemudian pergi. Joko pun tersenyum lebar mendengar ucapan Tarni.

Sementara itu didalam kamar Ardi sedang memeriksa kado yang memang sudah dibawanya. Hari itu Lina memang sedang berulang tahun dan Ardi bermaksud ingin memberikan kejutan kepada Lina.
” Yank aku punya kado special niy buat kamu ” sambil menunjukan sebuah bungkasan kecil kepada Lina. ” Apa itu Yank…? ” Tanya Lina sambil tersenyum. ” Wah tapi ada saratnya nih “. Jawab Ardi.
” Apa sih saratnya? kamu bikin penasaran aja dech” ujar Lina. ” Mata kamu harus ditutup dulu dan jgn dibuka sampai aku yang bukain “. ” OKe..!! “jawab Lina bersemangat. Setelah menutup rapat mata Lina , Ardi berniat memasangkan cincin ketika Lina sedang bugil,
dan mereka dikelilingi lilin2 ketika bercinta. Ketika sedang asik dengan lili2nnya Ardi terkejut mendengar suara pintu kamar mereka diketuk. ” Sebentar ya yank itu paling Bu Tarni nganterin anduk sama sabun ” ujar Ardi. Mendengar ucapan Ardi, Lina hanya menganggukan kepalanya.

Sempet kaget juga pas membuka pintu yang mengantarkan bukannya Bu Tarni tapi malah Pak Joko. “Loh kok malah Bapak yang nganterin ??”, tanya Ardi bingung. “iya mas istri baru saja menjenguk sodaranya yang sakit diSurabaya, karena takut kemalaman makanya biar saya saja yang mengantarkan”, jawab Joko ramah. Ketika sedang memberikan handuknya, tiba2 saja Joko langsung mendekap tubuh Ardi yang memang lebih kecil dari belakang. Lalu leher bagian belakang Ardi dipukul dan seketika itu pula Ardi pingsan. Sebenarnya letak villa itu jauh dari keramaian dan sedikit terpencil, namun agar tidak menggangu aksi busuknya Joko mengikat tangan dan kaki Ardi juga tidak lupa menyumpal mulut Ardi dengan kertas dan diplester. Setelah merasa cukup aman Joko mengunci pintu dan mendudukan Ardi disebuah kursi yang dihadapkan kespring bed. Ketika melihat Lina yang duduk diranjang dngn mata tertutup Joko tampak senang ” Wah gak perlu susah payah ngentot nih anak, pasti dia pikir saya pacarnya ” ucap Joko dalam hati. ” Yank kok lama sih surprisenya?? ” tanya Lina semakin. ” Apa Surprise ?”. Senyum Joko semakin mengembang.

Joko Cuma diam dan dia langsung menghampiri Lina lalu coba membuka resleting jaketnya. Joko sangat terkejut setelah menanggalkan jaket Lina, Karena ternyata dia langsung bisa melihat dua bukit kembar sebesar jeruk bali hanya ditutupi bra sedikit trasnparan bewarna merah. Joko membantu Lina berdiri, karena yakin itu Ardi Lina mulai membuka bra dan jeans ketatnya. Joko pun semakin melenelan ludah dalam2 dan setengah tak percaya apa yang sedang dilihatnya. “mimpi apa aku semalem?” pikir Joko. Lina coba meranggkul dan mencium Joko karena dia pikir itu Ardi. Tapi buru2 Joko menahan bibir mungil Lina “ssssssssttttttt,,,,,,”. Lina pun terdiam. Joko menuntun Lina berbaring diranjang dan mengikat kedua pergelangan tangannya diujung ranjang. Lina terlihat pasrah sambil berucap, “aduuh yank kok pake diiket2 segala sih, langsung kesurprisenya aja dong aku dah gak tahan nih…”. Mendengar suara Lina yang manja Joko langsung memulai menjilati kaki Lina yang sengaja tak diikatnya, “ sssshhh geli yank “ Lina mendesah merasakan ada lidah yg mengjilati seluruh kakinya. Desahan Lina semakin menjadi ketika lidah Joko mulai mengarah kepaha dan selangkangan. Lidah Joko sempat terhenti didepan m***k yang masih terbungkus G-string. Joko sedikit menggeser dan mulai memainkan lidahnya dibibir vagina Lina. Sesekali lidahnya dimasukan dalam2 ke m***k yang memang jauh lebih wangi dibandingkan milik istrinya. Lina sedikit kaget ketika jari yang lebih besar mulai dimasukkan kedalam lobang nikmatnya. Tapi Lina hanya bisa menikmati perlakuan “terus yank..lebih dalam lagi”. Ujarnya semakin lirih karena birahinya mulai memuncak. Hampir 10 menit Joko menjilat klirotis dan mengocok m***k Lina ketika tiba2 seluruh badan Lina menegang dan menyemburkan cairan kewajah Joko. Tubuh Lina masih lemas karena orgasme pertamanya ketika Joko bangun dan membuka seluruh pakainnya.

Tamparan keras menyadarkan Ardi . “ Hey bodoh jgn pingsan aja, kamu harus liat pacar kamu bakal ketagihan ngerasain rudal saya yang besar ini…hahaha”. kalimat itu yang dibisikan Joko ketelinga Ardi. “ Hhmmmmppphhhh”. Cuma itu yang bisa Ardi ucapkan. Ardi sempat terpaku ketika melihat ukuran k****l Joko yg 3x lebih besar dibanding miliknya. Tampak pas dengan badan kekar dan hitamnya. Tapi Ardi hanya bisa menggoyang-goyangkan kursi sambil mengeluarkan suara2 aneh dari mulutnya yang terhalang plester. Tampak wajah penuh penolakan melihat sebentar lagi wanita yang sangat dikasihinya akan digenjot oleh pria lain yang memiliki konti 3x lipat lebih besar dari miliknya. Ardi hanya bisa pasrah menyaksikan peristiwa itu.

Ardi hanya bisa melihat dari samping ranjang dengan tangan dan kaki terikat serta mulut yang disumpal ketika Joko mulai menaiki ranjang melepas penutup terakhir di tubuh Lina. Joko melirik sambil tersenyum kearah Ardi ketika rudal miliknya digesek-gesekkan kevagina Lina yang memang baru dicukur. “ Ssssshhh Yank ayo dimasukin aku udah gatel banget nih “. Desah Lina. Joko yang memang sudah sangat bernafsu mulai mencoba memasukan k****lnya perlahan, baru topi bajanya yang masuk bibir vagina & klirotis Lina sudah ikut tertarik kedalam . 4 sampai 5 kali dorongan barulah seluruh k****l Joko menghilang ditelan m***k sempit Lina.” aaaaaacchh “, erangan panjang dari mulut Lina. Dia sangat bingung kenapa konti Ardi bisa jadi sangat besar , “apa ini surprise dari Ardi…? “ pikir Lina. Yang jelas ada sensasi yg jauh lebih nikmat dirasakan Lina ketika k****l yang jauh lebih besar menyundul mulut rahimnya seakan2 tidak ada tempat lagi dilobang vaginanya. “ Kok bisa lobang sesempit itu dimasukin konti sebesar itu???”, pikir Ardi. Joko yg memang jauh lebih pengalaman coba memainkan birahi Lina. Sambil memejamkan mata dia hanya mendiamkan k****l besarnya dilobang Lina. Dan saat merasa Lina sudah mulai bisa menerima barulah Joko memaju mundurkan pantatnya pelan2. “aaachh sssshh”,hanya suara itu yang bisa Lina ucapkan. Joko pun makin bersemangat mendengarkan desahan2 Lina. Melihat adegan ini tanpa sadar Batang Ardi menegang. Karena belum pernah Ardi melihat Lina digenjot pria lain didepan matanya.

Hampir 20 menit tubuh putih mulus Lina digarap Joko. Lina tampak lemas karena selama ditunggangi Joko sempet 2x Lina orgasme. Ardi sampai terheran2 karena biasanya Lina jarang bisa orgasme. Apalagi sering kali Ardi sudah keburu keluar ketika Lina baru mau sampai. Mengetahui Lina melemah Joko menghentikan gerakannya. Ada rasa lega tapi juga kehilangan dirasakan Lina ketika k****l Joko dicabut dari lobangnya. Memahami kelelahan Lina , kedua puting mungil Lina dihisap dalam2 oleh Joko. Lidah Joko perpetualang keseluruh dada dan leher Lina. Sambil sesekali Joko memasukan kepala k****lnya ke lobang Lina. Terlihat bekas merah bekas cupangan Joko didaerah dada dan leher Lina. Menerima serangan ini birahi Lina kembali naik . “Yank masukin lagi ya” , ucapan terakhir Lina karena ketika Joko kembali menggenjot m***k sempit Lina hanya rintihan dan erangan yang keluar dari bibir Lina. 5 menit berselah Joko masih terlalu perkasa sampai akhirnya terpikir oleh Joko untuk membuka penutup mata Lina agar dia tau bahwa yang sebenanya sedang menungganginya bukan pacarnya melainkan Lelaki biadab bernama Joko. Sambil menghisap puting Lina , Joko coba membuka kain yang digunakan untuk menutup matanya. “Paaachh ooch jaanggannh’’, Lina tak percaya apa yg sedang terjadi. Dihadapannya ada Bapak2 tua yg sedang mengerjainya. “ampuuunnhh paaacckh , suudaaahh “, pinta Lina memelas. Saat matanya menatap Ardi tak berdaya ada rasa sedih tapi rasa itu berubah menjadi nikmat saat k****l Joko terus menghujam vagina yang selama ini hanya diberikan kepada Ardi.

Lina juga kagum merasakan keperkasaan Joko karena sudah hampir 1 jam Lina digarap Joko belum ada tanda2 Joko mau mengeluarkan spermanya malahan Lina terus mengalami orgasme beruntun. “ ssssshhhh aaaccch suuudaaah paaakkhh “, sesekali ucapan itu keluar saat serangan rudal raksasa milik Joko terus menerus diterimanya. Sebenarnya Lina juga menikmati pergumulan itu hanya saja di selalu memalingkan wajahnya dari hadapan Ardi yang dari tadi memperhatikan mereka. Lina masih menjaga perasaan Ardi.

Lagi2 Lina hampir mencapai puncak begitupun Joko, mengetahui hal itu Joko mempercepat gerakannya, tak hanya itu Joko juga membuka ikatan tangan Lina. “aakkuu keeeluuarrh paakhh” , Teriak Lina. “ Iyaaa Saayaangg akkuu juuggaa..aaachhhh “. Dan yang membuat Ardi sangat tercengang melihat kejadian itu , dimana tangan Lina yang sudah tidak terikat menekan erat2 pantat Pak Joko seakan tau mau melepasnya ketika cairan hangat menyembur dari m***k sempitnya. Disaat yang sama Joko menumpahkan begitu banyak sperma di liang vagina Lina, hal yang belum pernah dilakukan Ardi sebelumnya karna takut Lina hamil. Tapi memang birahi Lina yang sudah tidak terkontrol lagi Lina sudah tidak peduli akan hal itu. Ardi berpikir Lina juga menikmati perlakuan Joko terhadapnya. Dan yang lebih membuat Ardi cemburu sekaligus marah ketika sadar atau tidak Lina melumat Joko dengan penuh mesra dan tanpa paksaan layaknya suami istri yang kelelahan setelah habis2an bertarung diranjang. Setelah rudal Joko mulai mengecil barulah dia menariknya dan bangun. Lina tampak sangat kelelahan . “ Nak cantik sekarang ayo kita mandi dan jangan melawan kalau masih mau selamat “ ujar Joko dengan nada mengancam. Lina sempat melihat Ardi dan bilang “ sorry honey “. Ardi pun hanya pasrah melihat Lina digiring kekamar mandi yang ada sudut kamar. Dan Ardi hanya bisa membayangkan apa yang bakalan terjadi disana.

Akal bulus Joko tidak berhenti sampai disitu sesampainya dikamar mandi Joko teringat ucapan Lina tentang Surprise akhirnya dia coba menghasut Lina. “ maaf ya cantik, saya sebenernya tidak mau melakukan hal ini ke wanita baik2 seperti kamu”. Ujar Joko coba mempengaruhi Lina. “ Tapi sebenarnya semua ini rencana pacar kamu itu. Dia meminta saya menjalankan kemauannya untuk membuat kejutan kepadamu”. “Pacarmu bilang dia pengen ngeliat kamu dientot lelaki lain”. Joko memperjelas lagi. “ Apaaa…!! Jadi ini scenarionya Ardi. Sial betul dia, memang aku cewe apaan..” Lina naik darah mulai terhasut kebohongan Joko. “ Baiklah klo itu mau nya, dia akan melihat semuanya.” Ucap Lina lagi.

Lina yang emosi karena tipuan Joko berubah menjadi binal. Dia membuka pintu kamar mandi dan menarik Joko disudut kamar mandi. Dari arah itu Ardi dapat melihat dengan sangat jelas Lina dan Joko saling bertukar lidah sambil berpelukan mesra. Ardi pun semakin binggung melihat perubahan sikap Lina itu. Lina yang tadinya pendiam dan sempat iba melihat Ardi berubah menjadi binal dengan tatapan matanya seakan ingin menunjukan sesuatu kepada Ardi. “ aaachhh enakkhh sayaaanghh “ ringis Joko keenakan ketika lidah Lina mulai menjalar keleher dan menghisap puting hitam Joko. Tidak berhenti sampai kesitu jilatan Lina mulai turun keselangkangan Joko. K****l besar itu mulai dihisap Lina, walau terlihat agak kesulitan tapi batang Joko bisa dihisapnya dalam2 sambil sesekali jilatannya diarah kan ke buah pelir Joko dengan lihai.

Joko menarik Lina berdiri dan membalik tubuh sexy Lina menghadap ke pintu. Joko jongkok dan mulai menghisap rakus kemaluan Lina. “ Yaa sayaanggh isaaaph teerrruuuzz sshhhh”, racau Lina mulai bangkit lagi birahinya. Joko mulai kesetanan dia berdiri dan mulai memasukan batangnya kevagina Lina. “ sssshhh ooohhh” Desah Lina saat seluruh batang Joko dimasukkan. Joko mulai menggenjot sambil tangannya meraba dan memutar2 kedua puting Lina dari belakang. “plok plok plok plok” terdengar suara dua kelamin yang beradu. “k****l muuu enaaak sayaangg…teruuuzz entooot akuu…”. Joko tidak bisa menjawab karena tiba2 Lina menengok kebelakang dan langsung menyambar bibir Joko. Lina yang birahinya sudah tak beraturan menahan gerakan Joko dan melepaskan kemaluaannya, kemudian menyuruh Joko duduk diclosed dan menaiki batang perkasa Joko. Bak penunggang Rodeo Lina bergoyang sangat liar.

15 menit berselang Joko mencoba berdiri sambil menggendong Lina dengan k*****l yang masih menancap. Dan tanpa aba2 Joko menutup pintu kamar mandi untuk kemudian kembali mengerjai Lina sepuas hatinya. Ardi penasaran akan apa yang terjadi didalam sana. Hanya jeritan kenikmatan Lina dan Joko yang bisa didengar Ardi. Selama 40 menit didalam sana Ardi sempat mendengar beberapa kali Lina berteriak histeris menandakan lagi Lina mendapat orgasme beruntun dan terakhir Joko melenguh panjang. Ardi baru bisa bernafas lega ketika jeritan2 tadi menghilang dan hanya terdengar suara kucuran shower menandakan 2 insan didalamnya sedang mandi bersama layaknya kekasih yang sedang kasmaran.

Joko dan Lina sudah berlilitkan handuk sekeluarnya dari sana. Lina menggandeng tangan Joko dan bilang “ sayang abis ini kita makan dulu yuk, aku laper nih…” ajak Lina manja. Joko menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Kemudian mereka berpakaian , Lina sama sekali tidak melirik kearah Ardi seakan-akan hanya ada Lina dan Joko diruangan itu. Akhirnnya Ardi hanya bisa mendengar pintu ditutup dan suara motor yang mulai menjauh meninggalkannya sendiri. Udara kota Batu yang dingin membuat Ardi tertidur.

2 jam berselang Ardi masih tertidur diposisinya semula. Sampai akhirnya Ardi terbangun dan melihat Joko berjongkok membelakanginya sambil bibirnya menjelajahi seluruh kemaluan Lina yang duduk dipinggir ranjang sambil tangannya menjambak rambut Joko. Menyadari korbannya terbangun Joko menghentikan aktifitasnya. “ Sayang aku mau liat dong , seberapa kuat laki2 sialan ini “. Lina tersenyum seolah tau kemaun Joko dengan sigap Lina pun membuka celana Ardi dan langsung memasukan batang Ardi yang memang sudah berdiri melihat adegan Lina dan Joko barusan. Tanpa komando Lina mulai bergoyang dipangkuan Ardi. Lina merasakan hambar karena batang Ardi memang tidak seperkasa milik Joko.

15 detik bertahan akhirnya Ardi mengeluarkan spermanya. Lina semakin mempercepatnya kocokannya tapi tersadar karena k****l Ardi tiba2 menciut dan keluar sendiri dari lobang Lina. Sambil berdiri Lina membersihkan vaginanya dengan handuk. “ Ach bikin kotornya aja nih..!!! emang dasar cowo loyo…!!!”, Lina marah2. Sambil tersenyum puas Joko mengampiri Ardi , “Hey tolol Cuma segitu kemampuanmu ?”. bentak Joko
“ Sekarang kamu liat bagaimana seharusnya memperlakukan wanita secantik ini” ucapnya terhadap Ardi.
Merasa tersanjung Lina pun memeluk mesra tubuh kekar Joko seraya berucap,
“ Ach sayang kamu bisa aja, ayo kita mulai lagi…aku dah gak tahan disodok punyamu yang perkasa ini, gak kaya punya cowo sialan itu…LOYO …!!!sambil menggengam batang Joko. Ardi Cuma semakin lemas dan pasrah mendengar ucapan Lina tadi.

Sepanjang malam itu Lina dan Joko menumpahkan birahinya diatas ranjang tentunya dihadapan Ardi. Semua posisi dicoba oleh Joko . Entah berapa kali Joko sudah memuncratkan spermanya divagina sempit itu. Sedangkan Ardi juga berulang kali mendengar jeritan histeris dari Lina saat mendapatkan orgamse. Barulah sekitar pukul 3 pagi Lina tertidur dipelukan Joko. Ardi dapat melihat Joko dan Lina yang tidak berbusana ketika tertidur sambil berpelukan mesra layaknya suami istri yang kelelahan setelah bertarung habis-habisan diranjang. Ardi hanya bisa terdiam menyaksikan kejadian itu dan akhirnya Ardi pun tertidur tanpa bisa berbuat apa-apa.

 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun

Si Cantik Putih Mulus

Cewek cantik Mulus

Cewek cantik Mulus
Cewek cantik Mulus

Foto Cewek Cantik Mulus
Cewek cantik Mulus
 bokep terbaru

 amoy bugil

 
boking online cewek smu 17 tahun